Review: Kimi no Na wa (Your Name) + sedikit curhat
Halo, halo halo.
Indah ada disini! (kemana aja? -_- Dasar tidak bertanggung jawab. Update blog
Cuma ketika ingin :') )
Jadi.. Sampai
beberapa bulan yang lalu, saya mengalami hari yang beraat :( (benarkah? -_-)
Tau tidak? Sekarang saya sudah kuliah! Yiha :v
Setahun belakangan
ini saya tinggal sendirian, sok banget ya :v
Bukan biar bisa keluyuran kok, saya ikut bimbel buat masuk ke jurusan yang saya impikan. Biar begitu, tetap aja banyak jalan-jalannya. Hahaha. Seharusnya bukan sesuatu yang patut ditertawakan sekarang sih, saya kan gagal lagi akhirnya :v *SPOILER.
Bukan biar bisa keluyuran kok, saya ikut bimbel buat masuk ke jurusan yang saya impikan. Biar begitu, tetap aja banyak jalan-jalannya. Hahaha. Seharusnya bukan sesuatu yang patut ditertawakan sekarang sih, saya kan gagal lagi akhirnya :v *SPOILER.
Tapi, menjelajah
tempat baru itu memang menyenangkan, ya kan? Walau mungkin tidak semua orang
berpikir begitu. Bagi saya, tersesat di tempat yang asing adalah awal dari
petualangan. Ini seperti saat kita menjalani sebuah rutinitas, lalu ada
kejadian seru yang tiba-tiba muncul, yang membuat kita bisa melihat sesuatu
yang baru, orang-orang yang baru, baik atau buruk tetap memberi warna.
Begitulah sesuatu yang saya sebut dengan "tersesat".Saya tidak
keberatan kemana-mana sendirian, berbekal Google Maps dan wajah tidak tau malu
sebagai modal menanyakan arah. Eh.. Bicara soal arah, saya sempat bingung soal
itu. Orang-orang disini menunjukan arah dengan nama-nama mata angin ("Adek
dari sini lurus, setelah itu belok ke timur, ada persimpangan lagi belok ke
utara, nah, tempatnya agak ke barat sedikit dari jalan itu.") ,yah..
Memang seharusnya begitu sih :v sedangkan saya lebih familiar dengan petunjuk
"lurus terus ke atas" atau
"belok ke bawah" :v , tapi tenang, sekarang saya sudah
mengerti, kok. Ngomong-ngomong, Saya juga sempat mampir ke kota sebelah, hehe.
Tapi karena ada kesalahpahaman, kenangan yang ada disana jadi tidak begitu
menyenangkan, tidak begitu ingin saya ingat -_- Kapan-kapan saya harus kesana
lagi untuk membuat kenangan yang baru…
Oke, kembali ke
persoalan kuliah
Sekarang saya kuliah
di jurusan yang.. Jujur, sebenarnya ingin selalu saya hindari sebelumnya.
Mengapa? Soalnya saya ingin keluar dari sarang. Bapak, ibu, sebagian besar
keluarga saya bergelut di bidang ini, dan kalau saya bilang saya mau kuliah di
jurusan ini, semua orang pasti bilang "Oh, ya.. Pantas", "wah..
Cocok sih" , "wah, ikut bapak ya" , "wah, pas lulus nggak
pusing lagi dong". -_- Saya ingin sesuatu yang berbeda, lebih luas lagi,
bahkan saya tidak ingin masuk ke jurusan yang berhubungan dengan kesehatan.
Tapi… ternyata saya
memang tidak bisa lari dari kutukan dinasti keluarga kesehatan ini (hahaha,
apa-apaan sih)
Awalnya saya pikir
begitu. Awalnya lho, ya. Setelah saya pikir-pikir lagi, penting juga saya masuk
ke bidang yang sama dengan orang tua saya. (Bukan pembenaran :v) Soalnya ya,
kalau bukan saya, siapa lagi?
Dan.. Setelah saya
mulai kuliah, ternyata seru juga kok. Rasanya seperti sekolah di Hogwarts,
Hogwarts tanpa mantra. Saat meracik,
rasanya seperti sedang ada di pelajaran ramuan. Saat botani, rasanya seperti
sedang ada di pelajaran herbologi. Seru sekali! Ketahuan ya saya kuliahnya di
jurusan apa? -_-
Sepertinya.. Ada
orang yang berlari untuk menemukan jati dirinya, namun ada juga orang yang
tidak bisa menemukan jati dirinya karena keasyikan berlari.
Oi, oi . Reviewnya
kapan?
Dimulai saja, ya.
Kalau basa-basinya diteruskan bisa-bisa saya jadi curhat (lah, yang di atas itu
apa? -_-)
Ini adalah film yang
saya nanti-nantikan selama pelarian saya tahun lalu, karya sutradara Makoto
Shinkai, produksi studio ComixWave:
Your Name (君の名は)
Yaaaaaay akhirnya kesampaian nonton film ini
juga >.<
Tapi karena tidak
rilis di indonesia, saya nonton yang bajakan (maafkan dakuT.T)
Kualitas gambarnya
buruk pula (DVDRip)
Download dan
nontonnya juga cuma lewat smartphone.
Hiks :v
Daripada nunggu yang
kualitas gambarnya bagus, dan saya dapat bocoran cerita dari mana-mana, lebih
baik saya nonton saja yang sekarang. Kalo yang bluray udah keluar baru saya
nonton lagi, haha.
Film yang rilis
tanggal 26 Agustus 2016 ini berkisah tentang dua orang remaja bernama Taki dan
Mitsuha. Taki adalah seorang anak SMA yang tinggal di Tokyo, Kehidupannya dikelilingi oleh gedung-gedung tinggi, kesehariannya pun seperti orang kota pada umumnya. Sekolah,
nongkrong, setelah itu kerja sambilan di restoran. Sedangkan, Mitsuha adalah
gadis yang tinggal di kota kecil, berpuluh-puluh kilometer dari Tokyo dan
keramaian. Tidak ada gedung bertingkat, tidak ada café, tidak ada hal baru yang
bisa dia temukan karena kota itu sudah terlalu sempit baginya.
Lalu, apa hubungan
di antara kehidupan yang berbeda itu? antara Taki dan Mitsuha?
Jawabannya: Tidak
ada.
Ya.. tidak ada.
Mereka lahir di tempat yang berbeda, mereka juga tidak saling mengenal. Namun,
mereka memiliki satu persamaan. Mereka selalu merasa mencari sesuatu. Apakah
itu orang, apakah itu sebuah tempat? Mereka tidak tau pasti apa yang mereka
cari, mereka cuma merasa ada sebuah nama yang seharusnya tidak mereka lupakan, namun mereka tidak tau
apa alasannya. Semuanya dimulai ketika mereka masing-masing bermimpi aneh,
mimpi menjalani kehidupan orang lain.
Lama kelamaan, mimpi
itu menjadi sesuatu yang mereka nantikan. Hingga pada suatu hari, mereka
berhenti bermimpi.
Ternyata, mimpi yang
mereka alami bukanlah mimpi biasa. Mimpi itulah yang membuat mereka saling
mengenal, mimpi itulah yang akan membawa Taki dan Mitsuha ke dalam perjalanan
yang besar.
Dan, bagaimana jika mimpi yang mereka alami sebenarnya bukanlah mimpi?
Dan, bagaimana jika mimpi yang mereka alami sebenarnya bukanlah mimpi?
Sebelum nonton film
ini, saya sudah siap-siap untuk nyesek, untuk
sakit hati. Sudah tau bakal sakit hati, kenapa masih dinonton juga? Ditunggu
berbulan-bulan lagi.
Karena.. saya percaya
pada studio dan sutradaranya. Film ini memang layak untuk ditunggu. Terbukti,
saat awal penayangannya film ini langsung merajai tangga Box Office di Jepang .
Hebat. Padahal film sebelumnya yang diproduksi mereka juga booming. (Judulnya
"5CM per Second" , nonton yaaa.
Yang ini juga bagus kok. Setelah saya nonton 5cm/s, saya depresi 3 hari :v)
Dan, saya sangat sangat senang karena keseluruhan (Your Name) melampaui ekspektasi saya!
Saya kasih nilai 9.9/10 !!
Overrated kah?
Hmmmm, kurasa tidak.

Ada yang sudah kenal
RADWIMPS? Yang suka musik Jpop pasti tau lah ya, hehehe. Saya juga suka mereka
kok, makanya saya jadi lebih bersemangat saat tau mereka jadi pengisi
soundtrack :'v Andddd they made a perfect music that match with this amazing
movie.
Kalau seiyuu, untuk
pemeran utama pria(Taki) diperankan oleh Ryuunosuke Kamiki. Basicnya dia itu
aktor, tapi kalo jadi pengisi suara keren jugaa xD (Anime Movie lain yang
pernah diperankan oleh Kamiki adalah Summer Wars, disini dia juga jadi pemeran
utama.)

Untuk artwork, tidak
usah diragukan lagi. Selalu indah. Selalu total. Latar belakang ceritanya di
dunia nyata, dan mereka mengilustrasikannya dengan sangat baik. Bukan berarti
ilustrasi mereka adalah gambar realis yang kaku. Ilustrasi mereka melukiskan dunia
nyata dengan lebih "wooooow" untuk dipandang, dengan menambahkan
elemen yang hanya bisa dilakukan oleh animasi, tetapi tidak berlebihan
sehingga tidak merusak keindahan pemandangan yang sebenarnya.
Saya selalu suka artwork dari setiap film Makoto Shinkai(dan ComixWave), karena memang tidak pernah mengecewakan, terutama backgroundnya. Apalagi ilustrasi langitnya. Ahh, singkatnya, hampir semua scene bisa discreenshot dan dijadikan wallpaper :v
Saya selalu suka artwork dari setiap film Makoto Shinkai(dan ComixWave), karena memang tidak pernah mengecewakan, terutama backgroundnya. Apalagi ilustrasi langitnya. Ahh, singkatnya, hampir semua scene bisa discreenshot dan dijadikan wallpaper :v
Untuk penggambaran
karakter, jika dibandingkan dengan film-film sebelumnya juga semakin baik,
semakin detail dan halus. Good job!
Soal story dan plot,
permainan perasaan adalah sesuatu yang menjadi andalan sutradara Makoto
Shinkai. Bisa dibilang, itulah yang selalu ditunggu-tunggu penggemar darinya.
Film-filmnya selalu sukses membuat saya speechless. Spechless karena sedih. Ya,
dia selalu membuat cerita yang seperti itu. Cerita yang berakhir dengan tidak seperti
yang kita harapkan. Namun, kita tidak akan menangis karena ceritanya sedih. Kita tidak akan menangis karena endingnya. Ceritanya "hanya" akan meninggalkan kita terdiam, sedih, tapi juga bahagia. Perasaan
yang membuat kita termenung, perasaan yang hanya bisa diungkapkan dengan satu
kata: NYESEK.
Disini, kekhasan
dari sutradara juga terasa kental sekali.
(Yah, orang dia yang bikin film ini -_-)
(Yah, orang dia yang bikin film ini -_-)
Bagi saya, ini bisa
jadi kelebihan sekaligus kekurangan. Bagi orang-orang yang pernah menonton film
dia sebelumnya, tentu unsur-unsur dalam film ini menjadi hal yang familiar,
namun ada beberapa adegan dan dual monolog yang menurut saya benar-benar mirip
dengan film mereka sebelumnya :v Yeah, walaupun bagi saya ini bukan masalah
besar (soalnya udah kesengsem pengen nonton T.T)
Seperti semua
karyanya, film ini menekankan tentang waktu, ruang, juga kehidupan manusia yang
sangat bergantung pada hal itu. Manusia, sejak dilahirkan sudah nasibnya untuk hidup dalam dimensi yang tidak bisa kita ubah ataupun kita hindari.
Yang bisa kita lakukan hanyalah menghadapinya.
Dalam film ini, kita
diajak untuk mengamati waktu dan ruang di antara Taki dan Mitsuha.
Kita sadar tentang betapa kejamnya ruang, waktu, juga realita yang bisa membuat kita berpisah, dan di saat yang bersamaan bersyukur karena itu semua juga yang telah mempertemukan kita dengan seseorang yang berarti.
Kita sadar tentang betapa kejamnya ruang, waktu, juga realita yang bisa membuat kita berpisah, dan di saat yang bersamaan bersyukur karena itu semua juga yang telah mempertemukan kita dengan seseorang yang berarti.
Kita semua terjebak
di dalam ruang dan waktu yang searah, dimana tidak semua hal bisa terjadi
sesuai dengan keinginan kita.
Kita tidak bisa kembali dan berjalan mundur, kita juga tidak bisa melompat ke depan. Kita tidak bisa bertemu dan menyentuh seseorang yang ada di belahan dunia lain dengan sekejap mata, begitu pun sebaliknya.
Kita tidak bisa kembali dan berjalan mundur, kita juga tidak bisa melompat ke depan. Kita tidak bisa bertemu dan menyentuh seseorang yang ada di belahan dunia lain dengan sekejap mata, begitu pun sebaliknya.
Namun, kita tidak
tau takdir apa yang menanti kita, karena benang merah kehidupan lebih sering
kusut dan tidak terlihat. Benang yang menghubungkan kita dengan seseorang yang
kadang mungkin teramat jauh, yang tidak pernah kita temui sebelumnya.
Apakah Taki dan
Mitsuha dan mengurai benang mereka?
Apakah di ujung
benang Taki ada Mitsuha?
Apakah di ujung
benang Mitsuha ada Taki?
Apakah kita dapat
mencintai orang yang tidak kita kenal?
Seperti tokoh di
Film ini, merindukan sesuatu yang bahkan mereka tidak tau itu apa.
Temukan jawabannya
di Kimi no Na Wa (Your Name)
君の名を 今追いかけるよ
"Because I'm heading out now to chase after your name."
P.S : Yang tidak
suka film animasi, cobalah nonton film ini. Ya? Ya? Ya? G akan menyesal kok.
Dijamin
Hehehe. Terima kasih ya :)
HapusMenurut saya malah secara keseluruhan film ini belum bisa ngalahin spirited away. Kesan yg membekas di benak kita setelah selesai nonton film ini masih gabisa dibandingin sama spirited away. Daya magis, imajinasi, dan cara Hayao Miyazaki membuat para penontonnya untuk terus tertarik, fokus, dan bisa sampai ikut merasakan seolah2 ada pada situasi tersebut sepanjang film, masih belum bisa ada yg mengalahkan menurut saya pribadi. Saya menonton kimi no na wa bahkan masih bisa sambil melakukan aktivitas lainnya karena awal sampai pertengahan film yg menurut saya agak boring dan membuat saya kurang tertarik.
BalasHapus